Berawal dari celotehan
yang asal nyeplos, akhirnya terwujud juga keinginan ini. Yaa, seperti waktu ke
Padang. Beberapa minggu sebelumnya (waktu belum kerja), pernah bikin status di
BBM “lagi on the way ke Padang”. Padahal iseng aja itu, ehh pada banyak yang
komen. Kerja di sana? Kuliah lagi di sana? dsb. Ehh, waktu kerja tugas pertama
emang ke pergi Padang beneran. Well, emang bener omongan adalah do’a. Jadi
ngomong yang baik2 aja yaa, sakral banget soalnya. hoho
Destinasi yang sangat
kuimpikan ini terwujud pas tugas dari kantor. Yupz, ke Lombok.... J. Awalnya tanya – tanya temen kuliah yang
asli Lombok. Misal mau ke Lombok apa aja sih spot yang recommended? Yaah, di
sana mah surganya pantai, tinggal pilih dah. Mereka bilangnya gitu, tapi yang
paling seru & banyak pengunjung itu adalah trio Gili atau dalam bahasa
sasak, gili itu artinya pulau. Jadi tigaw pulau. Ada Gili Air, Gili Meno dan
Gili Trawangan. Tapi yang paling memukau adalah Gili Trawangan. Nah, beberapa
hari setelah aku tanya-tanya ini, aku disuruh ke Sumbawa untuk relokasi
perangkat VSAT di salah satu Bank di sana. Nah loh, kebetulan kan?
OK jadi misinya
itu relokasi antena VSAT yang awalnya dari lokasi lama dipindah ke lokasi baru,
soalnya banknya punya gedung baru. So, akhirnya aku yang berangkat. Persiapan
udah kusiapin sesiap mungkin. Sesampainya di BIL (Bandara Internasional Lombok)
aku yang excited saat itu, langsung menuju baggage claim room. Langsung nyari
troli untuk ngangkut sparepart yang kubawa. Tapi sungguh menyebalkan, trolinya
habis men. Akhirnya tanya petugas untuk ngambil troli di luar, tapi hasilnya
nihil. Sampai semua penumpang yang 1 pesawat denganku tadi udah pada kelar, aku
masih di situ nunggu troli. Oh what the......Pengen marah, tapi inget kalo lagi
puasa. Akhrinya sabar nunggu, dapetlah dari ruang sebelah.
Begitu keluar Bandara
langsung telfon Bro Ganang yang pernah ke Sumbawa, tanya aksesnya ke Sumbawa naik
apa aja biar nggak bingung. Aku disuruh naik taxi ke kota Mataram untuk nyari
travel tujuan Sumbawa. Siang itu juga sekitar jam 2 aku berangkat ke Sumbawa naik
travel dengan perjalanan kurang lebih 5,5 jam (2 jam Mataram ke Pelabuhan, 1,5 jam nyebrang selat Alas & 2 jam dari pelabuhan di Sumbawa ke TKP). Seru juga
ternyata nglewatin Selat Alas ini. Sesampainya di Sumbawa langsung menuju
lokasi untuk bertemu Pak Mahbub yang notabene adalah PIC (Person in Charge) bank. Istirahat
sejenak, langsung lanjut survey lokasi yang memungkinkan untuk dipasagin antena
VSAT.
Awalnya sih mau
dipasang di belakang kantor seperti antena parabola TV yang ada. Tapi setelah
aku lihat nggak bisa jika dipasang di situ, soalnya obstacle dengan gedung
bank. So, nyari alternatif lain. Hmmm, setelah dapet rekomendasi dari Pak
Mahbub, disuruh nyoba di dak depan atas bank. OK, aku naik ke atas via tangga
yang udah tua renta dan fantastik. OMG kalo mengingatnya. Aku tetapin dah di
situ, karena lokasinya di situ emang LoS (Line of Sight) ke arah satelitnya. Well, pamit dulu
ke hotel. Besok agendanya dismantle antena di gedung lama.
Memasuki hari kedua di
tanah Sumbawa ini aku langsung bergegas dari hotel menuju daerah Sumbawa Besar
deket SMP berapa lupa aku, pokok itu lah. Sampai di situ langsung kueksekusi
untuk bongkar tuh antena. Untuk kemudian diangkut ke Jl. Garuda Sumbawa Besar
(kantor baru) bareng sama brangkas yang gede tuh dibantuin tukang tentunya. Jadi waktu itu ada orang
borongan juga yang ngangkut brangkas ke kantor yang baru. Oya, ternyata di
Sumbawa banyak orang Jawa juga. Ntah kebetulan atau nggak, pokok banyak lah
kujumpai. Mulai dari tukang bangungan kantor yang baru, pegawai bank, sampai
kuli borongan juga.
Waktu itu aku sama Mas
Deni (pegawai bank aslinya Malang) & Pak Didik (tukang bangunan/listrik
yang asli Malang juga). Waaah opportunely kan bisa ketemu mereka, baik-baik
lagi. Aku kan waktu progress instalasi antena ke dak lantai 3 nggak mungkin
bisa ngelakuin sendirian. Nah, aku minta bantuan sama Pak Didik yang kebetulan
juga udah kelar kerjaannya di Sumbawa. Rencananya mau ke Mataram besok lusa.
Jadi daripada nganggur aku mintain tolong dah untuk bantu. OK, sore itu juga
menjelang Ashar, material semua kami naikin keatas dengan bantuan tambang. Aku
pengennya hari itu juga minimal antena udah berdirilah. Soalnya dikejar target
lusa harus udah on air.
Well, at that time I
can do it. Dengan bantuan Pak Didik akhirnya antena berdiri sore itu juga. Mau
kuprogress pointing sekalian sampai malam. Sekitar jam 8 mataku udah lelah
sekali, badan capek. Aku pointing belum dapet, soalnya software yang kupunya
kena virus di laptop. Jadi nggak bisa kugunain untuk mengetahui berapa dB kah
saat kulakukan pointing. Cuma ngandalin warna indikator modem, dan itu
menyebalkan euy. Aku putusin untuk balik ke hotel, istirahat dan download
software manfaatin wifi yang kenceng. Soalnya di daerah NTB ini yang kenceng
internetnya cuma XL. Aku pake im3, telkomsel juga ngadat. Yaa, daripada pusing
mending ke hotel internetnya kenceng.
Nah, hari kedua proses
pointing datang & ini yang paling terkesan selama ini. Untuk menuju dak
depan (lokasi antena) kan harus lewat tangga belakang. Nah, tangganya ada dua.
Di tangga yang pertama it’s OK bisa kulewatin seperti biasanya. Tapi pas naik
tangga kedua, anjrit sial benar. Tangga yang udah tua itu ternyata ada sarang
lebahnya. Lebahnya sih kecil tapi banyaknya bukan main, pas kuinjak itu
ternyata sarangnya. Langsung aja aku naik dengan cepat sampai akhirnya jatuh
pas nyampai atap. Untungnya sih nggak jatuh ke bawah. Pas aku terlentang di
atap itu lebah langsung menyerangku, sakit semua rasanya. Tangan, kaki, leher.
Kena semua dah. Lemas lah habis itu, istirahat sejenak sebelum pointing lagi.
Setelah kurasa cukup
istirahatnya, aku lanjutkan pointing. Tapi badanku lemas sekali rasanya, nggak
ada semangat sama sekali. Udah cuaca di sana panas sekali, sampai memunculkan
niatan buruk (batalin puasa). Lha gimana lagi, badan nggak kuat, semangat
hilang, oh My God. Kulihat di dalam tas ada sebotol air mineral yang sangat
memancing, akhirnya aku nggak tega melihatnya sendirian. Aku ambil dan kuteguk
dengan nikmat di siang bolong itu. Pak Didik yang saat itu lagi ngerjain
instalasi kabel RF melihatku sambil tersenyum. “Lho kok?” aku nggak kuat Pak,
jawabku dengan penuh senyum juga. Hahaha. Aku putusin untuk nggak nglanjut
pointing, tapi membantu Pak Didik merapihkan dudukan antena (dicor). Dan hari
itu aku balik ke hotel agak sorean untuk istirahat aja di hotel.
OK hari ketiga adalah hari terakhir aku ngerjain
& harus sudah bisa on air. Sebelumnya dikasih arah oleh Bro Ganang. Kalo
untuk lokasi Bali Nusra dsk. Untuk ngarahin ke satelit ternyata butuh elevasi
antena yang cenderung agak rendah. Itu tergantung jenis satelitnya sih.
Kebetulan satelit yang dipakai adalah Apstar 4 milik Hongkong yang letaknya
kurang lebih di atas Maluku atau Sorong. Jadi harus ngepasin lokasi satelit
yang dituju tsb. Misalkan satelit telkom/palapa yang letaknya di atas Pulau
Kalimantan ya tinggal diarahin ke sana (cenderung keatas). OK aku naik tangga
denga hati-hati banget, pelan-pelan. Dan
akhirnya sampai deh di atap. Meski masih diserang, tapi nggak sebanyak lebah
hari sebelumnya. Soalnya udah diobong sama Pak Didik.
Sampai di dak, langsung kupointing, dan taraaa
dengan bantuan software drop Insert yang kudownload kemarin akhirnya ngelock
juga. Alhamdulillah, langsung NOC Jakarta telfon aku untuk ngabarin kalo udah
up dimonitor. OK langsung deh aku minta request crosspoll. Hari itu juga
rampung dengan rapi pekerjaanku. Alhamdulillah.
Menunggu detik-detik pulang, aku mau diajak oleh
mas deni untuk keliling Sumbawa. Dia juga baru beberapa bulan di Sumbawa jadi
belum banyak teman, ini ketemu aku dia seneng ada temen jika untuk sekedar
ngopi. OK lah kuiyain, tapi akhirnya nggak jadi soalnya udah terlalu malam
waktu itu & aku rasa waktunya untuk istirahat aja deh untuk persiapan besok
sore balik ke Mataram. Sebenarnya pengen banget nyari oleh-oleh khas sini, tak
lain adalah susu kuda liar sama madu khas Sumbawa. Tapi Sumbawa yang dimaksud
adalah Pulau Sumbawa bukan Kota Sumbawa. Jadi aku baru tahu juga waktu
telfon’an sama Ihwan (anak Sumbawa) rekan kuliah di Malang. Ya, sayangnya dia
lagi nggak di Sumbawa soalnya lagi ngerjain skripsi di Malang. Dia kutanya di
mana belinya aja nggak tahu, dan ternyata itu yang banyak jual susu kuda liar
itu di daerah Dompu. Dan itu masih jauh lagi men.. Walah. Tanpa oleh-oleh deh
dari Sumbawa.
Nah, sore itu juga aku balik ke Mataram via rute
yang sama. Melewati bibir pantai Sumbawa dengan disuguhkan beberapa sapi yang
dibiarkan terlepas begitu saja di kebun yang benyak rumput itu. Wah, natural
banget dah pokoknya. Sampai di Lombok (Mataram) sekitar pukul 19:00 Wita, dan
aku langsung ke Wisma yang sebelumnya aku booking (di daerah Cakranegara).
Istirahat sejenak, kemudian cari makan. Oya sebelumnya aku telfon Vera temen
kuliah (anak Lombok) yang kebetulan posisinya lagi ada di Lombok. Wah, seru
kayaknya kalau ada tourist guide nya nih untuk jalan-jalan di Lombok (pikirku).
Aku sengaja minta dia untuk nganter ke Pantai di sekitarnya, dan itu salah
satunya adalah Senggigi. Waaah, denger namanya aja bikin ceria.
Diapun mau untuk nganter, besok harinya dia
jemput di Wisma yang jarak dari rumahnya sekitar 15 menit naik motor. Yihaaa,
pergi dah kami. Begini nih enaknya punya temen di mana – mana. Makanya banyak
temen banyak berkah itu bener. Destinasi pertama adalah Pantai Senggigi, di
pantai ini sebenranya rame banget loh. Tapi berhubung ini adalah bulan puasa,
jadi mungkin itu juga yang menyebabkan sepi. Nggak banyak wisatawan
domestik/asing yang berkunjung. Tapi, tak apa. Yang penting dapet pemandangan
yang indah. Jadi perjalanan kami selain Senggigi adalah ke Jembatan Malimbu
yang dapat melihat Pantai Malimbu, Trio Gili dari jauh dan beberapa pantai di
sederetnya. Keren dah pantainya.
Habis seharian puas main di pantai, lanjut beli
oleh-oleh untuk keluarga & temen-temen di kantor. Tapi sebelumnya mampir
dulu ke rumah Vera untuk tukar motor. Soalnya motor yang sebelumnya mau dipake
katanya. For your information, Lombok itu kuliner yang terkenal adalah Ayam
taliwang. Tapi aku nggak sempet mencicipinya, karena saat itu masih puasa.
Selain itu jajanan khasnya adalah dodol rumput laut, waah enak banget tuh. Kalo
untuk aksesoris tak lain dan tak bukan adalah mutiara Lombok. Mutiara sendiri
ada mutiara air laut dan tawar. Yang laut adalah mutiara terbaik dunia yang dimiliki
negeri kita tercinta ini gaess. Yupz, Lombok. Berbangga diri dong jadi orang
Indonesia. Oya yang tak boleh dilupakan adalah kain tenun asli Lombok. Jadi di Lombok tengah ada nama desa namanya desa SADE. Di sana yang terkenal itu adalah souvenir kain tenunnya. Selain itu kebiasaan masyarakat sekitar kalau membersihkan lantai rumahnya adalah dengan kotoran kerbau. Coba deh cek di youtube. Sering juga kok nongol di TV. Keren tuh, tapi sayangnya aku nggak berkesempatan untuk pergi ke sana. Soalnya, waktu tidak cukup. Akhirnya aku mampir di tempat lain (lupa nama desanya), tak jauh dari BIL kok. Di situ juga sentral kain tenun. Lumayan loh, aku beli sarung per lembar itu 100 ribu, itu keren sarungnya. Sekalian beliin bokap juga :)
Setelah kurasa cukup,
akhirnya balik deh ke Wisma untuk prepare balik ke Jakarta. Sungguh berjalanan
yang mengasyikkan. Kerjaan beres, liburanpun juga dapet. Yeeeey, trima kasih
Sumbawa, trima kasih Lombok. Trima kasih juga Vera. I just wanna say “Damn I
Love this country, Indonesia”. Next time, I’ll go there again. Masih banyak
tempat – tempat yang musti kueksplor lagi. Karena kunjungan ini masih belum ada
apa-apanya dibandingkan dengan jumlah tempat wisata yang melimpah di Lombok
ini. As we know, Gunung Rinjani adalah salah satunya. Itu sangat menyenangkan
jika bisa mendaki di situ. Semoga masih diberi kesempatan untuk mengunjungi
keindahan di pulau ini serta pulau lainnya di negeri tercinta ini.
OK, berikut beberapa potret saat di NTB mulai dari
pekerjaan sampai pemandangan lautnya.
|
Nampak depan Kantor bank baru |
|
Hasil relokasi antena VSAT di bank baru |
Nah kalo uang ini nampak antena VSAT dari tempat aku beristirahat saat disengat lebah. Sekitar 17 meter nyebrang asbes ini.
|
Antena VSAT nampak dari belakang |
Kalo berikut ini selebrasi waktu di Pantai Senggigi dan Malimbu... hahay :)
|
Pantai Senggigi |
|
Looked cute, right? :D |
|
This one, looked cool :) |
|
Find more spot |
|
Senggigi view |
|
Malimbu bridge |
|
Malimbu bridge |
|
Kalo yg satu ini penampakannya si Vera alias tourist guide :D |
Itulah perjalanan di Lombok dan Sumbawa. See you next time, tunggu cerita dari daerah lain.... :)